• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Pengertian Individu dan Karakteristik pada Manusia

 on Wednesday, January 1, 2014  

Pengertian Individu dan Karakteristik pada Peserta Didik | Pengertian Individu dan Karakteristik pada Siswa | Pengertian Individu dan Karakteristiknya | Individu dan Karakteristiknya

Pengertian Individu dan Karakteristik pada Manusia


Selamat Pagi Sobat Kajian Informasi! Pada kesempatan kali ini, kajianinformasi.blogspot.com akan membahas mengenai Pengertian Individu dan Karakteristiknya. Taukah Sobat Kajian Informasi tentang Individu? Dan taukah Sobat Kajian Informasi tentang Karakteristik dari Individu? Jika Sobat Kajian Informasi masih belum mengetahui gambaran tentang Individu dan Karakteristiknya, silahkan membaca artikel berikut ini yang berjudul Pengertian Individu dan Karakteristiknya:
  • Pengertian Individu
Manusia adalah mahluk yang berfikir (homo sapiens), mahluk yang berbentuk (homo faber), mahluk yang dapat dididik (homo educandum), dan sebagainya. Hal tersebut merupakan pandangan-pandangan tentang manusia yang dapat digunakan dalam menetapkan suatu pendekatan yang dapat dilakukan terhadap manusia yang dituju.

Manusia dengan kedudukannya sebagai peserta didik haruslah menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam pendidikan, lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan sifat dari mahluk individu dan juga sebagai mahluk sosial. Individu berarti tidak dapat dibagi (undivided) dan tidak dapat dipisahkan. Keberadaannya sebagai mahluk yang tunggal dan khas. Khas di sini memiliki artian bahwa seseorang berbeda dengan orang yang lainnya, karena ciri-cirinya unik tersebut.
Menurut Echols & Shadaly (1975:519), menyatakan bahwa individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum.



  • Karakteristik Individu
Setiap individu mempunyai karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan adalah karakteristik keturunan yang dimiliki seseorang sejak lahir, baik menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu, terdapat keyakinan, bahwa kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan. Hal tersebut merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor yang terpisah. Masing-masing faktor tersebut mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya masing-masing, tetapi semakin disadari bahwa apa yang dirasakan oleh banyak anak, remaja, atau dewasa merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkugan. Natur dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu atau sejauh mana seseorang dipengaruhi subjek penelitian dan diskusi. Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
  • Aspek Perkembangan Individu
Perkembangan-perkembangan dasar atau esensi dari lingkungan belajar-mengajar yang sehat adalah suasana belajar yang secara nyata dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang terdapat antara siswa dan guru di dalam kelas. Perasaan-perasaan yang mendasari transaksi belajar-mengajar tersebut, tergantung pada peran guru dalam menciptakan situasi belajar yang kondusif dan sehat. Hal tersebut adalah situasi belajar yang dapat menumbuhkan perasaan dekat antara guru dan peserta didik, merasa saling membutuhkan, saling menghargai, dan sebagainya. Dengan perasaan saling memperhatikan yang terdapat antara guru dan peserta didik dalam proses belajar-mengajar, sikap guru yang merupakan cerminan perasaan yang melandasi transaksi belajar-mengajar diantaranya adalah sebagai berikut:
•    Penerimaan (Acceptance)
Sikap ini meliputi pengenalan dan pengakuan terhadap berbagai kemampuan dan keterbatasan mental, emosi, fisik, dan sosial yang dimiliki oleh anak.
•    Rasa Aman
Rasa aman merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu memperoleh keamanan, sehingga dalam proses belajar-mengajar diperlukan adanya rasa disayangi dan diterima oleh kelompok dan guru.
•    Pemahaman akan Adanya Individualitas (Differences)
Pemahaman pendidik bahwa tidak ada manusia yang sama, serta perilaku siswa selalu bersifat unik, menjadikan perlunya kesabaran dalam menghadapi berbagai perilaku anak.
  • Memahami Perbedaan Individual
Tugas utama guru adalah mengajar. Dalam proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru adalah anak manusia yang bersifat unik. Kata unik mengandung berbagai macam pengertian. Pengertian pertama adalah, unik dapat dimaknai bahwa tidak ada manusia yang sama, artinya manusia yang satu pasti berbeda dengan manusia yang lain. Pengertian unik yang kedua adalah, bahwa kondisi manusia bersifat tidak menetap. Pengertian yang ketiga adalah, bahwa setiap tahapan perkembangan menusia mempunyai ciri khusus yang bereda dengan perkembangan yang lain, sehingga untuk dapat memberikan stimulasi dan mengarahkan pembentukan perilaku anak, perlu diketahui ciri khusus dari setiap tahapan perkembangan tersebut, agar dapat menghadapi dan melayani anak secara tepat.

Secara umum, perbedaan inndividual yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pengajaran di kelas adalah faktor-faktor yang menyangkut kesiapan anak untuk menerima pengajaran, karena perbedaan tersebut akan menentukan sistem pendidikan secara keseluruhan. Perbedaan-perbedaan tersebut harus diselesaikan dengan pendekatan individualnya juga, tetapi tetap harus disadari bahwa pendidikan tidak semata-mata bertujuan untuk mengembangkan individu sebagai individu, tetapi juga erat kaitannya dengan pola kehidupan masyarakat yang bervariasi.
Mempelajari berbagai aspek psikologis anak, sangat membantu keberhasilan proses pengajaran, karena dengan memahami berbagai faktor yang merupakan kondisi awal anak, akan menjadi alat bantu yang penting bagi penyelenggara pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Berbagai macam kegiatan dalam proses pendidikan yang memerlukan pemahaman terhadap peserta didik diantaranya adalah: (1) Perencanaan Pendidikan; (2) Pemilihan Alat dan Sumber Belajar; (3) Pemilihan Materi; (4) Interaksi Belajar-Mengajar; (5) Pemberian Motivasi; (6) Layanan Bimbingan Penyuluhan dan berbagai faktor lainnya.
Tugas tersebut bukanlah merupakan pekerjaan yang sederhana, melainkan perlu ketelatenan dan dedikasi yang tinggi untuk dapat memahami anak, menyesuaikan penyesuaian tersebut dalam cara mengajar dan dalam pengambilan keputusan. Apapun hambatan yang dialami di lapangan dan bagaimanapun sulitnya memahami setiap individu siswanya, merupakan tugas guru sebagai tenaga pengajar untuk terus melakukan usaha agar proses pengajaran dapat membuahkan hasil yang maksimal.
  • Bidang-Bidang Perbedaan
Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu sebelum dilakukan pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian sekolah adalah menghitung umur kronologi.
Seorang anak memasuki sekolah dasar pada umur 6 tahun dan ia diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara teratur dalam tugas-tugas sekolahnya yang dilihat berdasarkan faktor umur. Selanjutnya terdapat anggapan bahwa, semua anak diharapkan mampu menangkap/mengerti bahan-bahan pelajaran yang mempunyai kesamaan materi dan penyajiannya bagi semua siswa pada kelas yang sama. Ketidakmampuan yang jelas tampak pada siswa untuk menguasai bahan pelajaran, umumnya dijelaskan dengan pengertian faktor-faktor seperti kemalasan atau sikap keras kepala. Kenyataannya, para siswa memang berbeda dalam hal kemampuan untuk menguasai satu atau lebih bahan pelajaran, dan mungkin berada dalam satu tingkat perkembangan. Telah disadari bahwa perbedaan-perbedaaan antara satu dengan lainnya dan juga kesamaan-kesamaan di antara mereka, merupakan ciri-ciri dari semua pelajaran pada suatu tingkatan belajar. Sebab-sebab dan pengaruh perbedaan individu ini dan sejauh mana tingkat tujuan pendidikan, isi dan teknik-teknik pendidikan, hendaknya disesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Hal ini telah mendapat banyak perhatian dari para ahli ilmu jiwa dan petugas sekolah.
Gary 1963, (Oxendine, 1984: 317) mengkategorikan perbedaan individual ke dalam bidang berikut ini:
1.    Perbedaan Fisik
2.    Perbedaan Sosial
3.    Perbedaan Kepribadian
4.    Perbedaan Intelegensi
5.    Perbedaan Kecakapan

Demikian pembahasan mengenai Pengertian Individu dan Karakteristik pada Manusia. Semoga artikel yang berjudul Pengertian Individu dan Karakteristik pada Manusia di atas, dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Pengertian Individu dan Karakteristik pada Manusia.

Pengertian Individu dan Karakteristik pada Manusia 4.5 5 Kajian Informasi Wednesday, January 1, 2014 Pengertian Individu dan Karakteristik pada Peserta Didik | Pengertian Individu dan Karakteristik pada Siswa | Pengertian Individu dan Karak...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
J-Theme