Jika pada kesempatan sebelumnya telah disajikan Makalah Manusia dan Pendidikan, Video Manusia dan Pendidikan, dan Kesimpulan dan Manusia dan Pendidikan. Pada kesempatan kali ini, kajianinformasi.blogspot.com akan membahas tentang Sifat Dasar Manusia. Taukah Anda apa saja sifat dasar manusia dan penjelasannya? Nah, untuk mengetahui lebih lengkap, silahkan baca artikel berikut yang berjudul tentang Sifat Dasar Manusia.
Sifat Dasar Manusia
Pendidikan merupakan sarana untuk menumbuh-kembangkan potensi-potensi manusia untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Manusia memiliki ciri-ciri yang secara prinsip membedakan antara manusia dengan hewan. Sifat manusia yang tidak dimiliki hewan menurut paham eksistensialisme dengan tujuan untuk menjadi masukkan dalam pembenahan konsep pendidikan antara lain:
A. Kemampuan Menyadari Diri
Kunci perbedaan antara manusia dan hewan adalah adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Dengan adanya kemampuan menyadari diri, manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karakteristik diri, dan mengeksplorasi potensi yang ada lalu mengembangkannya kearah kesempurnaan serta menyadarinya sebagai kekuatan.
B. Kemampuan Bereksistensi
Dengan keluar dari dirinya dan membuat jarak antara aku dan dirinya sebagai objek, lalu melihat objek itu sebagai sesuatu, berarti manusia dapat menembus atau menerobos dan mengatasi batas-batas yang membelenggu dirinya. Kemampuan mendapatkan diri dan menerobos inilah yang disebut kemampuan bereksistensi. Jadi, manusia bersifat aktif dan dapat menjadi manajer terhadap lingkungannya.
C. Pemilikan Kata Hati
Kata hati atau conscience of man sering disebut juga dengan istilah hati nurani, lubuk hati, dan sebagainya. Conscience adalah pengertian yang mengikuti suatu perbuatan. Manusia memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang telah diperbuatnya, bahkan manusia mengerti juga akibat baik atau buruknya. Jadi, manusia memiliki kemampuan dalam membuat keputusan tentang yang baik atau yang benar dengan yang buruk atau yang salah.
D. Moral
Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang mengikuti suatu perbuatan, maka moral atau etika adalah perbuatan itu sendiri. Artinya, walaupun seseorang memiliki kata hati yang tajam, belum tentu perbuatannya merupakan realisasi dari kata hatinya. Untuk menjembatani jarak yang mengantarai kata hati dan moral, ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan. Jadi, moral merupakan perbuatan yang dilakukan atau nilai-nilai kemanusiaan. Dengan kata lain, bermoral sesuai dengan kata hati yang baik bagi manusia, sedangkan etika hanya sekedar kemampuan bersikap atau mengenai sopan santun.
E. Kemampuan Bertanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang telah dilakukan. Macam-macam tanggung jawab yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab terhadap diri sendiri berarti menanggung tuntutan kata hati. Tanggung jawab terhadap masyarakat berarti mananggung akibat yang terkait dengan norma-norma dan tuntutan sosial. Tanggung jawab terhadap Tuhan berarti menanggung tuntutan terkait norma-norma agama. Jadi, kemampuan bertanggung jawab merupakan suatu perbuatan yang harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
F. Rasa Kebebasan (Kemerdekaan)
Merdeka adalah rasa bebas yang berarti tidak merasa terikat oleh sesuatu. Namun, kemerdekaan dalam arti sebenarnya memang berlangsung dalam keterikatan. Artinya, seseorang bebas berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutannya sebagai manusia. Jadi, rasa kebebasan yang terikat adalah memiliki tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang telah dilakukannya.
G. Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak
Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk sosial. Tidak ada hak tanpa adanya kewajiban. Seseorang mempunyai hak untuk menuntut sesuatu, maka ada pihak lain yang berkewajiban memenuhi hak tersebut. Sebagai contoh, jika disiplin rasional dilanggar maka akan mengakibatkan rasa bersalah, jika disiplin afektif dilanggar maka akan mengakibatkan rasa gelisah, jika disiplin sosial dilanggar maka akan mengakibatkan rasa malu dan jika disiplin agama dilanggar maka akan mengakibatkan rasa berdosa.
H. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Kebahagiaan atau yang sering disebut sebagai senang atau gembira memiliki pengertian yang tidak mudah dijabarkan meskipun mudah dirasakan. Kebahagiaan merupakan integrasi atau rentangan dari sejumlah kesenangan. Proses integrasi dari kesenangan, kegembiraan, kepuasan, dan lainnya menghasilkan suatu bentuk penghayatan hidup yang disebut bahagia. Jadi, kemampuan menghayati kebahagiaan adalah kesanggupan menghayati kebahagiaan yang berkaitan dengan usaha, norma-norma dan takdir.
Demikian pembahasan mengenai Sifat Dasar Manusia. Semoga artikel tentang Sifat Dasar Manusia di atas dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi Anda. Terima kasih telah membaca Pembahasan Sifat Dasar Manusia.
No comments:
Post a Comment