Perbedaan Perkembangan Peserta Didik | Bagaimana Perbedaan Perkembangan Peserta Didik | Perbedaan Perkembangan Peserta Didik meliputi | Perbedaan Perkembangan Peserta Didik di antaranya | Perbedaan Perkembangan Peserta Didik antara lain | Perbedaan Perkembangan Peserta Didik yaitu | Perbedaan Perkembangan pada Peserta Didik | Apa Perbedaan Perkembangan Peserta Didik
Selamat pagi Sobat Kajian Informasi! Pada Kesempatan kali ini, kajianinformasi.blogspot.com akan membahas tentang Perbedaan Perkembangan Peserta Didik. Untuk lebih lanjut, silahkan baca artikel yang berjudul Perbedaan Perkembangan Peserta Didik berikut ini:
Perkembangan bagi setiap anak sebagai individu mempunyai sifat yang unik. Tiap-tiap individu berkembang dengan cara tertentu. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan yang kompleks dan melibatkan berbagai unsur yang saling berpengaruh satu sama lain. Sesuai dengan konsep anak sebagai individu, perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh (holistik). Artinya, perkembangan itu terjadi tidak hanya dalam aspek terjalin satu sama lain. Dari perkembangan individu, dikenal dua fakta yang menonjol. Pertama, semua manusia memiliki kesamaan pola perkembangan yang bersifat umum. Kedua, setiap individu mempunyai kecenderungan yang berbeda (secara fisik maupun mental).
Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan karakteristik perseorangan atau yang berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Mungkin saja ada dua individu yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama, tetapi setelah diamati secara cermat ternyata keduanya berbeda. Perbedaan yang paling mudah dikenali adalah perbedaan fisik, seperti bentuk badan, warna kulit, bentuk muka, dan tinggi badan. Ciri lain yang dapat dikenali adalah perbedaan sikap dan tingkah laku.
1. Bidang-bidang perbedaan individual
Umur kronologis sebagai faktor yang mewakili tingkat kematangan seseorang hendaknya di lihat sebagai aspek perbedaan individual. Perbedaan individu ini berjenjang. Seorang anak dapat di kategorikan pada intelegen tinggi, sedang dan rendah. Faktor dari luar seperti pengaruh keluarga dan kesempatan belajar, kurikulum yang di tawarkan, dan teknik – teknik mengajar tidak sepenuhnya cocok untuk setiap anak. Banyak individu yang cenderung memiliki sedikit perbedaan dalam kaitannya dengan sifat atau kondisi, sehingga mereka berada dalam kelompok rata–rata dari suatu distribusi frekuensi.
Garry 1963 (Oxendine, 1984:317) mengelompokkan perbedaan individual ke dalam bidang–bidang berikut ini:
a. Perbedaan fisik, seperti usia, berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan dan kemampuan bertindak.Lingkungan agama, keluarga, dan masyarakat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perbedaan individual, perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka di rumah maupun di sekolah.
b. Perbedaan sosial, seperti status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
c. Perbedaan intelengensi dan kemampuan dasar.
d. Perbedaan kecakapan di sekolah.
2. Jenis-jenis perbedaan perkembangan peserta didik
a. Perbedaan kognitif
Kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya, kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Hasil belajar ini merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dan pengaruh lingkungan. Dari hasil belajar yang di ukur terus, tingkat kognitif seorang individu dapat di ketahui. Tes hasil belajar yang digunakan hendaknya memnuhi persyaratan sebagai tes yanng baik, sehingga tes tersebut harus valid dan andal (reliable).
Tingkat inteligensi seseorang (IQ) sangat mempengaruhi kemampuan kognitifnya. Semakin tinggi nilai kecerdasan seseorang, semakin tinggi pula tingkat kemampuan kognitifnya.
b. Perbedaan dalam kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu untuk menyatakan pikiran dan perasaannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna. Pengalaman dan kematangan merupakan faktor pendukung perkembangan anak dalam kemampuan berbahasa.
c. Perbedaan dalam kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan berbagai kegiatan.
Jelaslah bahwa kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berpikir seseorang. Karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berpikir setiap orang berbeda-beda, kecakapan motorik masing-masing pun berbeda. Ada orang yang cekatan, kurang terampil, dan ada orang yang lamban dalam merespon sesuatu.
d. Perbedaan dalam latar belakang
Lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda. Perbedaan latar belakang dan pengalaman dapat memperlancar atau menghambat kemampuan atau prestasi seseorang.
e. Perbedaan bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa atau dimiliki seseorang sejak lahir. Namun, bakat yang dimiliki oleh seseorang dapat dikembangan.
f. Perbedaan dalam kesiapan belajar
Anak berumur 6 tahun yang memasuki sekolah dasar di Kelas I, mungkin berbeda satu, dua, bahkan tiga tahun dalam tingkat kesiapan untuk mengambil manfaat dari pendidikan formal. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa kemampuan mental atau umur mental (mental age) bagi anak-anak kelas satu Sekolah Dasar (SD) ditemukan dalam rentangan umur kronologis antara 3 tahun sampai 8 tahun.
Sikap apatis, pemalu, kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang yang miskin pengalaman, akan memengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi dari seseorang.
3. Perkembangan yang tidak sesuai pada peserta didik
Pada dasarnya, setiap individu/peserta didik pasti mengalami perkembangan pemikiran. Bahkan beberapa peserta didik dapat dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan, atau juga percepatan perkembangan. Ada banyak faktor mengapa individu-individu tersebut mengalami keterlambatan atau percepatan perkembangan, antara lain:
• Keterlambatan perkembangan
Dalam keterlambatan perkembangan dapat diakibatkan faktor internal maupun eksternal. Dimana contoh dari faktor internal adalah dalam kandungan ,bayi yang dikandung terkena goncangan yang mengakibatkan beberapa syaraf tidak bekerja dengan baik, sehingga ketika lahir, ia menderita tuna rungu. Karena penyakitnya tersebut, ia menjadi kesulitan dalam berkomunikasi, sehingga menghambat perkembangan anak. Contoh untuk yang eksternal adalah ketika ia berada dimasyarakat, ia kesulitan berkomunikasi karena menderita tuna rungu, ketika ada acara, ia tidak dapat mengikuti, karena ia menderita kelainan, sehingga ia mengalami keterlambatan perkembangan.
• Percepatan perkembangan
Terjadinya percepatan perkembangan ini juga dapat disebabkan oleh faktor intern dan extern. Misal faktor intern adalah lingkungan keluarga yang tidak perduli dengan agama sehingga ia mudah terjerumus pada hal yang negatif, sejalan dengan itu, peserta didik yang berada di lingkungan intern seperti itu pemikirannya sudah mencapai pemikiran dewasa. Untuk faktor ekstern adalah ketika peserta didik tersebut salah bergaul yang mengakibatkan peserta didik tersebut mencoba-coba hal yang negatif, sehingga pemikirannya cenderung kearah pemikiran orang dewasa.
Berdasarkan pembahasan Perbedaan Perkembangan Peserta Didik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan bagi setiap anak sebagai individu mempunyai sifat yang unik. Tiap-tiap individu berkembang dengan cara tertentu. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling berpengaruh satu sama lain.
Demikian pembahasan mengenai Perbedaan Perkembangan Peserta Didik. Semoga artikel yang berjudul Perbedaan Perkembangan Peserta Didik di atas, dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih telah membaca artikel yang berjudul Perbedaan Perkembangan Peserta Didik.
No comments:
Post a Comment