Sebelumnya telah dibahas tentang Operator Penugasan pada C++. Pada kesempatan kali ini, kajianinformasi.blogspot.com akan membahas tentang Hierarki Operator Aritmatika pada Pemrograman C++. Selengkapnya, silahkan baca artikel berikut "Hierarki Operator Aritmatika pada C++".
Gambar 1 Source Code Hierarki Operator Aritmatika pada C++ |
Pemrosesan operasi operator aritmatika memiliki hierarki atau urutan proses sendiri. Hal ini serupa dengan operasi aritmatika pada ilmu matematika, dimana operator perkalian dan pembagian akan didahulukan atau diprioritaskan daripada operator penjumlahan dan pengurangan.
Untuk memastikan bagaimana hierarki operator aritmatika pada pemrograman C++, maka source code pada Gambar 1 dapat digunakan sebagai pembuktian. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 1 baris ke-19, dimana proses perhitungan dilakukan.
Perlu diingat bahwa, operator perkalian dan pembagian akan selalu didahulukan daripada operator penjumlahan dan pengurangan, sekalipun operator penjumlahan atau operator pengurangan berada di posisi awal proses perhitungan. Hal ini perlu diingat bahwa, hierarki operator aritmatika menjadi hal yang penting untuk diketahui karena akan mempengaruhi hasil dari proses perhitungan.
Berdasarkan source code pada Gambar 1 apabila dieksekusi atau dijalankan, maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar 2 Tampilan Hierarki Operator Aritmatika pada C++ |
Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui bahwa hasilnya adalah 3.5, dimana A+B*C/D = 2+3*1/2 = 2+3/2 = 2+1.5 = 3.5. Perhitungan tersebut menunjukkan bagaimana alur proses hierarki aritmatika. Tentunya akan berbeda hasilnya apabila proses perhitungan berdasarkan urutan dari operator, sehingga A+B*C/D = 2+3*1/2 = 5*1/2 = 5/2 = 2.5. Oleh sebab itu, perbedaan perhitungan ini akan berdampak apabila membuat program yang spesifik untuk melalukan perhitungan, misalnya Program Menghitung Luas Segitiga. Ketika salah penempatan operator, maka memungkinkan akan menimbulkan perbedaan hasil.
Dengan demikian, untuk mengatasi perbedaan atau kesalahan dalam urutan proses perhitungan, maka dapat digunakan tanda kurung "( )". Tanda kurung dapat digunakan sebagai penanda bahwa operator tersebut merupakan perhitungan yang perlu diprioritaskan. Hal ini diperlukan dalam kasus-kasus perhitungan tertentu yang umumnya lebih kompleks.
Berikut ini adalah source code hierarki operator aritmatika dengan prioritas pada pemrograman C++:
Gambar 3 Source Code Hierarki Operator Aritmatika dengan Kurung pada C++ |
Gambar 3 baris ke-19 menunjukkan bahwa operasi penjumlahan antara variabel a dan variabel b akan didahulukan, sehingga tidak melakukan perkalian atau pembagian terlebih dahulu. Dengan demikian hasil perhitungannya akan berbeda, tidak akan menghasilkan nilai 3.5 seperti pada source code pada Gambar 1.
Berdasarkan source code pada Gambar 3 apabila dieksekusi atau dijalankan, maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar 4 Tampilan Hierarki Operator Aritmatika dengan Kurung pada C++ |
Hasil proses operasi aritmatika yang dihasilkan berbeda, yaitu 2.5 dimana (A+B)*C/D = (2+3)*1/2 = 5*1/2 = 5/2 = 2.5. Untuk itu perlu diperhatikan dalam penulisan aritmatika dalam kode program. Tentukan terlebih dahulu proses apa yang akan dilakukan atau akan dihitung, dengan demikian proses aritmatika dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada atau rumus yang ada.
Videonya dapat dilihat di sini.
Demikian pembahasan tentang Contoh Hierarki Operator Aritmatika pada Bahasa Pemrograman C++. Semoga artikel tentang Hierarki Operator Aritmatika pada Pemrograman C++ dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan referensi bagi Anda sekalian. Terima kasih telah membaca "Hierarki Operator Aritmatika pada C++".
No comments:
Post a Comment